Minggu, 30 Oktober 2011

Api Abadi Mrapen

          Salah satu obyek wisata alam Api Abadi Mrapen yang berada di Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah. Tepatnya, obyek wisata ini terletak di desa Manggarmas, Kecamatan Godong atau arah menuju ke kota Semarang.

          Di obyek wisata ini, kita akan menjumpai sebuah peninggalan sejarah berupa batu bobot dan dua buah fenomena alam yang ajaib, yaitu sumber api abadi yang tek pernah padam walau terguyur hujan dan sumber air yang seolah-plah mendidih tapi airnya tidak panas.

          Api Abadi Mrapen sudah sangat dikenal. Biasanya “api abadi” yang tak pernah pdam itu digunakan untuk menyalakan obor di even-even olahraga. Menjelang Ganefo I pada tanggal 1 November 1963, api abadi ini digunakan untuk menyalakan obor Ganefo yang dibuka tanggal 10 November 1963. Dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) sering pula mengambil api dari Mrapen untuk menyalakan obor yang dibawa secara beranting menuju tempat kota penyelenggaraan.

          Berdasarkan cerita yang berkembang dimasyarakat, tempat tersebut pada zaman dahulu merupakan tempat Empu Supo membuat keris pusaka. Empu Supo adalah salah seorang murid Sunan Kalijaga sekaligus seoarang empu pembuat keris pusaka dari Majapahit yang turut pindah ke kerajaan Demak setelah keruntuhan Majapahit. Api abadi yang ada ditempat tersebut merupakan tempat Empu Supo membakar besi bakal keris pusakanya. Sementara sumber airnya merupakan sarana untuk “menyepuh” keris pusaka yang dibuatnya, kemudian batu bobot adalah tempat untuk menempa besi bakal keris sehingga menjadi keris pusaka yang berkualitas. 

          Sampai sekarang tempat tersebut dianggap keramat oleh masyarakat dan sering disalahgunakan untuk ajang kemusyrikan, yakni oleh para peziarah. Pada umumnya para npeziarah selain bertujuan untuk nglap berkah, juga untuk kepentingan-kepentingan tertentu yang bermuara pada harapan terkabulnya keinginan dalam hidupnya yang berbau keduniawian, misalnya ingin cepat kaya atau naik pangkat. Karena, menurut mitos yang berkembang, barang siapa yang datang ke tempat itu dan kuat mengangkat batu bobot sambil duduk, maka orang tersebut akan terkabul segala permintaannya. 

          Kendati tidak pernah terbukti, tapi mitos itu tetap dipercaya orang. Terbukti dengan tetap adanya peziarah yang mendatangi tempat itu di hari-hari tertentu. Sayangnya, sbuah tempat yang sebenarnya bisa menjadi tempat yang strategis untuk menikmati kebesaran dan keagungan Allah SWT, tapi malah disalahgunakan sebagai ajang kemusyrikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar