Salah satu obyek wisata alam Api Abadi Mrapen
yang berada di Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah. Tepatnya, obyek wisata ini
terletak di desa Manggarmas, Kecamatan Godong atau arah menuju ke kota
Semarang.
Di
obyek wisata ini, kita akan menjumpai sebuah peninggalan sejarah berupa batu
bobot dan dua buah fenomena alam yang ajaib, yaitu sumber api abadi yang tek
pernah padam walau terguyur hujan dan sumber air yang seolah-plah mendidih tapi
airnya tidak panas.
Api
Abadi Mrapen sudah sangat dikenal. Biasanya “api abadi” yang tak pernah pdam
itu digunakan untuk menyalakan obor di even-even olahraga. Menjelang Ganefo I
pada tanggal 1 November 1963, api abadi ini digunakan untuk menyalakan obor
Ganefo yang dibuka tanggal 10 November 1963. Dalam penyelenggaraan Pekan
Olahraga Nasional (PON) sering pula mengambil api dari Mrapen untuk menyalakan
obor yang dibawa secara beranting menuju tempat kota penyelenggaraan.
Berdasarkan
cerita yang berkembang dimasyarakat, tempat tersebut pada zaman dahulu
merupakan tempat Empu Supo membuat keris pusaka. Empu Supo adalah salah seorang
murid Sunan Kalijaga sekaligus seoarang empu pembuat keris pusaka dari
Majapahit yang turut pindah ke kerajaan Demak setelah keruntuhan Majapahit. Api
abadi yang ada ditempat tersebut merupakan tempat Empu Supo membakar besi bakal
keris pusakanya. Sementara sumber airnya merupakan sarana untuk “menyepuh”
keris pusaka yang dibuatnya, kemudian batu bobot adalah tempat untuk menempa besi
bakal keris sehingga menjadi keris pusaka yang berkualitas.
Sampai
sekarang tempat tersebut dianggap keramat oleh masyarakat dan sering
disalahgunakan untuk ajang kemusyrikan, yakni oleh para peziarah. Pada umumnya
para npeziarah selain bertujuan untuk nglap berkah, juga untuk
kepentingan-kepentingan tertentu yang bermuara pada harapan terkabulnya
keinginan dalam hidupnya yang berbau keduniawian, misalnya ingin cepat kaya
atau naik pangkat. Karena, menurut mitos yang berkembang, barang siapa yang
datang ke tempat itu dan kuat mengangkat batu bobot sambil duduk, maka orang
tersebut akan terkabul segala permintaannya.
Kendati
tidak pernah terbukti, tapi mitos itu tetap dipercaya orang. Terbukti dengan
tetap adanya peziarah yang mendatangi tempat itu di hari-hari tertentu. Sayangnya,
sbuah tempat yang sebenarnya bisa menjadi tempat yang strategis untuk menikmati
kebesaran dan keagungan Allah SWT, tapi malah disalahgunakan sebagai ajang
kemusyrikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar