Rabu, 20 Oktober 2010

SI MUKA BATU YANG BERBUNGA

Lithops merupakan genus dari tanaman succulent yang banyak hidup di Afrika. Terutama Namibia dan Afrika Selatan. Karakteristik tanaman ini bisa dilihat dari Lithops yang tumbuh di region Karoo sebuah daerah di kawasan selatan ujung Benua Afrika. Lithops berarti batu. Sedangkan Opsis berarti wajah dalam bahasa Yunani kuno. Jadi bila di artikan, artinya tanaman bermuka batu.

Lithops merupakan tanaman tua yang bisa di tafsirkan memiliki sifat adaptasi alam yang sangat tinggi. Seperti halnya cactus yang mengembangkan duri (bukan daun) sebagai sistem pertahanan diri dan juga sistem antisipasi dari penguapan. Lithops pun juga demikian. Bedanya lithops mengembangkan adaptasi dengan cara berkamuflase. Maka tak heran ada yang menyebutnya sebagai tanaman batu kerikil/koral.
Atau ada juga yang menyebutnya sebagai batu hidup. Penjelasan dan pengkajian tentang tanaman lithops pertama kali dibuat oleh William John Burchell, seorang pengembara yang tinggal di Afrika Selatan. Ia juga di kenal sebagai botani dan artis. Dimana pada tahun 1811 secara tidak sengaja ia menemukan tanaman lithops saat ia mengambil sempel tanah yang kemudian ia beri nama colorful pebble atau batu yang berwarna-warni.

Lithops umumnya memiliki 2 bulbous, fungsinya sepasang bulbous ini tidak jauh beda dengan daun umumnya. Bedanya daun ini memiliki stem yang sangat keras seperti batu. Diantara daun bulbous ini terdapat celah yang bernama meristem. Dari meristem inilah bunga Lithops akan keluar dan akan membiakkan daun bulbous baru.

Daun lama akan mati, dan akan di ganti dengan daun baru yang muncul. Pada dasarnya, daun Lithops ini transparan. Daunnya ini mengandung kristal calcium oxalate yang membantu Lithops berfotosintesis secara normal seperti pada daun tanaman normal lainnya. Kristal ini juga yang berperan menyerap sinar dan sinar panas matahari. Bahkan dengan intensitas yang minim sekalipun.

Di habitat alaminya, tanaman ini selalu dalam kondisi terkubur dalam tanah. Hanya beberapa bagian dari permukaannya saja yang terlihat di permukaan tanah. Sehingga tampak tanaman ini mirip daun flat/ceper. Kondisi ini ia pertahankan juga untuk adaptasi guna menjaga daunnya dari kekeringan dan kepanasan yang berlebih. Saat ini Lithops populer di kenal sebagai tanaman penghias rumah. Biji dan tanaman lithop biasanya di perdagangkan secara luas di internet.

Tanaman ini mudah sekali tumbuh. Bahkan di tempat yang minim air sekalipun. Bahkan untuk daerah yang minim cahaya dan panas juga. Namun saat musim kemarau, perhatikan kondisi tanaman. Jangan sampai mengalami kelembaban lebih terutama saat pagi hari. Efek ini akan sama seperti efek rumah kaca. Sehingga bisa membuat tanaman ini mati seketika karena strees.


sumber TABLOIT AGROBIS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar